Manusia dan Kebudayaan - Ilmu Budaya Dasar


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janinbayibalitaanak-anakremajaakil balikpemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia )

B. Pengertian Hakekat Manusia
            Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.  Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin.  Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.  Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.  Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk sosial. ( http://sman1glagah.com/1240/pengertian-hakikat-manusia/ )

Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum
      Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya perspektif filasafat, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan spiritualitas Islam atau tasawuf, anatar lain :
a.      Dalam perspektif filsafat.
      Disimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berpikir, menganalisis, memperkirakan, meyimpulkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antara yang salah dan yang benar.
1.      Hakekat Manusia
         Pada saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya, manusia mempertanyakan tentang asal-usul alam semesta dan asal-usul keber-ada-an dirinya sendiri. Terdapat dua aliran  pokok  filsafat   yang  memberikan  jawaban  atas pertanyaan  tersebut,  yaitu Evolusionisme dan  Kreasionisme  (J.D.  Butler, 1968). Menurut Evolusionisme,  manusia adalah  hasil  puncak  dari  mata   rantai  evolusi  yang  terjadi  di  alam  semesta.  Manusia  sebagaimana  halnya alam  semesta ada  dengan sendirinya berkembang dari alam  itu sendiri, tanpa Pencipta. Penganut aliran ini antara lain Herbert Spencer, Charles Darwin, dan  Konosuke  Matsushita. Sebaliknya, Kreasionisme menyatakan bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta adalah ciptaan suatu Creative Cause atau Personality, yaitu Tuhan YME. Penganut aliran ini antara lain Thomas Aquinas dan Al-Ghazali. Memang  kita  dapat  menerima  gagasan  tentang  adanya  proses  evolusi  di  alam semesta termasuk pada  diri  manusia,  tetapi  tentunya kita   menolak pandangan  yang menyatakan adanya manusia di alam semesta semata-mata sebagai hasil evolusi dari alam itu sendiri, tanpa Pencipta.


2.      Wujud dan Potensi Manusia.
         Wujud  Manusia. menurut  penganut  aliran  Materialisme yaitu  Julien  de  La Mettrie bahwa  esensi  manusia  semata-mata  bersifat  badani,  esensi  manusia  adalah tubuh atau fisiknya.  Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan, spiritual atau rohaniah dipandangnya  hanya  sebagai  resonansi  dari  berfungsinya  badan  atau  organ  tubuh. Tubuhlah yang mempengaruhi jiwa. Contoh: Jika ada organ tubuh luka muncullah rasa sakit.  Pandangan  hubungan  antara  badan  dan  jiwa  seperti  itu  dikenal  sebagai Epiphenomenalisme (J.D. Butler, 1968). Bertentangan  dengan  gagasan  Julien  de  La  Metrie,  menurut Plato salah seorang  penganut  aliran  Idealisme -bahwa  esensi   manusia  bersifat  kejiwaan/spiritual/rohaniah. Memang  Plato  tidak   mengingkari  adanya  aspek  badan,  namun menurut  dia  jiwa  mempunyai  kedudukan  lebih  tinggi  daripada  badan.
b.     Dalam Perspektif Ekonomi.
        Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat-hajat ekonomi atau kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
c.     Dalam Perspektif Sosiologi.
        Manusia adalah makhluk social yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Bahkan, pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal yang dinafikkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
d.     Dalam Perspektif Antropologi.
        Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Ia senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis.[2]
e.     Dalam Perspektif Psikologi.
        Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan berkemauan.(http://kartika-d.blogspot.co.id/2014/05/hakikat-manusia-menurut-pandangan-umum.html )





B. Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan. (http://www.artikelsiana.com)
Kebudayaan banyak terdapat di Negeri ini, salah satunya ada kebudayaan suku bangsa, jika sudah membicarakan suku memang terdapat banyak sekali di Negeri Indonesia ini, dari suku yang berada di ujung timur sampai ujung barat, banyak yang masih mempertahankan adat istiadatnya atau sering disebut masih kentel alirannya, mungkin ada juga yang sudah menuju peradaban modern.
Kebudayaan juga bisa dijadikan tempat objek wisata, salah satunya ialah candi Borobudur yang berada di Magelang. Salah satu dari 7 keajaiban dunia yang seluruh rangkaian reliefnya berisi ajaran-ajaran agama Budha. Stupa-stupanya memiliki makna tersendiri yang menjadikan Candi Borobudur bukti sejarah yang menarik untuk di kunjungi.
Selain banyak dampak positif, pengaruh negatifnya pun ada salah satunya adalah adanya pontensi konflik antarsuku, saya pernah membaca di salah satu buku adanya konflik antar kedua suku yang bernama “Perang Sampit”, ada juga videonya tapi mungkin hanya ilustrasi, dimana kedua suku tersebut terlibat konflik. Ragam ragam budaya di Indonesia juga sangat banyak dari baju adat, tarian adat, rumah adat, keberagaman bahasa dan agama bahkan sampai lagu lagu daerah, tapi perlu diingat jangan membeda bedakan karena kita masih satu Indonesia, berbeda beda tetap satu jua.
Salah satu unsur pokok suatu kebudayaan adalah  sistem religi dan upacara keagamaan, banyak yang masih mempertahankan kedua itu salah satunya adalah upacara Ngaben di Bali, upacara adat yang unik dan tidak biasa terdapat di Indonesia.
Ada juga olahraga bela diri salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia yang sudah banyak dikenal dan go International, yaitu Pancak silat. Bahkan saat pentas Olahraga se-Asia Tenggara sudah ada dalam cabang olahraganya. Indonesia benar benar kaya dalam ragam budaya, hanya kitanya saja harus mempertahankan itu atau mengembangkannya kearah yang lebih baik lagi.
Unsur-unsur Kebudayaan
Juga adat sendiri terdiri dari beberapa faktor dimulai dari sistem bahasa, system keilmuah, kerakyatan, alat2 hidup, agama, serta kesenian.
1. Bahasa.
Kebahasaan merupakan suatu pengucapan elok pada bentuk elemen tradisi yang bisa membuat guna perantara utama untuk manusia untuk dapat melanjutkan atau mengadaptasikan tradisi. Ada dua. Jenis bahasa ucapan serta bahasa tulisan.

2. Metode pengetahuan.
Metode pengetahuan membahas ke ilmu pembelajaran terkait situasi alam di wilayah orang2 serta perilaku sifat peralatan yang dipakainya. Metode pengetahuan mencakupi bagian pengetahuan terkait alam disekelilingnya, flora serta fauna, waktu, ruang serta lingkaran, watak serta adab dengan orang2, serta sebagainya.

3. Sistem masyarakat atau organisasi sosial.
Jaringan Sosial merupakan organisasi kerakyatan yakni membernya merasa kebersamaan dengan sesamanya. Struktur kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi: persatuan, asosiasi serta perhimpunan, metode kenegaraan, system persatuan hidup, perkumpulan.

4. Metode peralatan hidup serta teknologi.
Total semua teknik yang dimiliki sekelompok orang2. tersusun dari semua cara melakukannya serta berbuat. Perihal ini berkenaan dengan perkumpulan serta pemrosesan resep mentah guna dibentuk suatu media kerja, pakaian, alat transportasi serta kebutuhan lainnya layaknya benda material.

5. Sistem mata pencaharian hidup.
Yaitu semua daya rakyat untuk mendapatkan barang serta jasa yang diinginkan. Sistem mata penghidupan atau system ekonomi yang berupa, perburuan serta mengumpulkan makanan, bertani, peternakan, bisnis.

6. Sistem religi
Diartikan yaitu suatu mekanisme yang teratur antara keyakinan serta praktek keagamaan yang berkaitan bersama hal-hal suci serta tidak terkira oleh akal. Sistem keagamaan terhimpun atas, system kepercayaan, system nilai serta keseharian hidup, pembicaraan keagamaan, serta kegiatan keagamaan.
7. ImuKesenian
Kesenian dapat dimaknai berupa semua keinginan manusia pada keindahan. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari penglihatan imajinasi yang dapat menyumbangkan kebahagiaan mental untuk manusia. Scara garis besar, kita bisamampu memetakan rupa seni dalam tiga jenis, yaitu seni rupa, seni suara serta seni tari. ( https://marcellusfacts.com/unsur-unsur-budaya/ )
Wujud Kebudayaan
Sehabis menjelaskan ulasan mengenai arti serta Jenis adat istiadat, perlu dipahami lebih jauh yaitu wujud dari tradisi. Terdapat 3 wujud tradisi yang akan jelaskan, yakni adalah:
1.Gagasan
Persepsi merupakan suatu pola pemikiran. Pola pemikiran yang tercipta dari kumpulan ide-ide yang bersifat abstrak. Bentuk adat istiadat ini berada pada alam pendirian masyarakat. Persepsi masyarakat pada apa yang terlihat serta diamati juga dijalani pada kehidupan sehari-hari.
Andai ide itu dituliskan dalam tulisan maka bentuk ideal suatu tradisi terletak di dalam tulisan yang telah ditulis. Misalnya yaitu bahwa masyarakat daerah terpencil atau masyarakat desa masih mempercayai perkara yang sifatnya paranormal, seperti meyakini nyatanya benda keramat dll.
2.Aktifitas
Aktifitas yakni perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh rakyat. Keaktifan masyarakat terbentuk pada mekanisme|tatanan|system|} sosial, sebab itu orang2 saling berhubungan serta beraktivitas bersama orang2 lainnya sejalan dengan adat istiadat serta kebiasaan. Kegiatan bersifat subtansial yang hanya diamati serta disebar luaskan.
3.Hasil Budaya
Hasil budaya adalah suatu warisan yang merupakan hasil karya cipta, benda atau fisik. Hasil budaya bersifat paling factual diantara dua wujud yang lainnya. Hal demikian dikarenakan adanya persepsi yang dituangkan pada pekerjaan sehari-hari dapat membentuk suatu pengaruh atau perolehan yang dapat dinikmati, dimengerti serta didokumentasikan dengan nyata. ( https://marcellusfacts.com/unsur-unsur-budaya/ )

Orientasi Nilai Budaya
Sistem nilai budaya dalam masyarakat di mana pun di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
  1. Hakikat hidup manusia (MM)
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup (nirvana = meniup habis), ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu meuganggap hidup sebagai suatu hai yang balk, “mengisi hidup”.
  1. Hakikat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakikatnya herbeda-beda, di antaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
  1. Hakikat waktu manusia (MW)
Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau yang akan datang.
  1. Hakikat aiam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa: manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
  1. Hakikat huhungan manusia (MM)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pu!a yang berpandangan individualist is (menilai tinggi kekuatan sendiri)

Sistem nilai budaya ini merupakan abstraksi dari adat-istiadat dari yang merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga suatu masyarakat. Lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya ini sangat berharga dan mahapenting dalam hidup sehingga berfungsi sebagai pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan warga masyarakat (Koentjaraningrat, 1980). (http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-orientasi-nilai-budaya/)

Perubahan Kebudayaan

Faktor Terjadinya Perubahan Kebudayaan.

Terjadinya perubahaan kebudayaan tentunya disebabkan karena ada faktor yang mendorong terjadinya perubahan tersebut. Faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan meliputi faktor internal dan juga eksternal. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai faktor internal dan juga faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan.

Faktor internal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:
1.                  Terjadinya perubahan demografis. Perubahan itu mencakup perubahan ukuranm struktur, dan juga distribusi penduduk. Contoh dari perubahan demografis yaitu kelahiran, kematian, dan juga migrasi. 

2.                  Adanya penemuan baru baik itu ide ataupun alat, atau dapat juga menyempurnakan penemuan baru tersebut dan memperbaharui ataupun mengganti yang ada.

3.                  Adanya konflik sosial di dalam masyarakat. Dengan adanya konflik sosial maka dapat merubah suatu kepribadian orang yang ada pada bagian masyarakat tersebut. Contohnya seseorang yang tiba-tiba menjadi pendiam, tidak mau bersosialisasi dengan orang lain.
4.                  Adanya pemberontakan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan pada struktur pemerintahan. (baca juga: Faktor perubahan Sosial)

Faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:
1.                  Terjadinya peperangan merupakan faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan. Dengan adanya peperangan maka akan terjadi perubahaan unsur-unsur budaya pada suatu negara baik dalam unsur ekonomi, sistem pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian ataupun sistem kemasyarakatan. (baca juga: Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia)

2.                  Faktor eskternal kedua yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan yaitu adanya pengaruh budaya lain. Adanya pengaruh budaya lain biasanya lebih mudah terjadi pada masyarakat yang terbuka, karena masyarakat terbuka dapat lebih mudah menerima adanya unsur budaya lain. Contoh dari adanya pengaruh budaya lain yaitu adanya hubungan antara dua bangsa yang dapat saling mempengaruhi seperti terjadinya akulturasi, difusi (penyebaran kebudayaan). dan juga proses bertemunya antar budaya yang menghasilkan suatu budaya baru akan tetapi tidak melihat budaya lama (Asimilasi).

3.    Terjadinya perubahan alam dapat mempengaruhi juga perubahan kebudayaan. Maksud dari perubahan alam yaitu perubahan lingkungan fisik yang disebabkan karena bencana alam misalkan gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dll. Dengan terjadinya suatu bencana alam maka akna terjadi banyak perubahan pada kehidupan seperti perpindahan tempat tinggal maka mau tidak mau mereka harus saling menyesuaikan hal tersebut memicu terjadinya perubahan kebudayaan. (baca juga: Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat) (https://materiips.com/pengertian-perubahan-kebudayaan)


                  
Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan        
1)       Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
          Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2)       Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
          Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )

3)       Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
          Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4)       Kebudayaan khusus atas dasar agama
          Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5)        Kebudayaan berdasarkan profesi
           Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

Jadi hubungan antara Manusia dan Kebudayaan itu saling terhubung satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan, karena kebudayaan kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Demikian makalah mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang dapat saya paparkan mengenai Manusia dan Kebudayaan ini, tentunya di dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan serta kelemahannya, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politik dan Strategi Nasional

Metode Penelitian Uji Impact

TEKNIK BONGKAR PASANG